Sabtu, 07 November 2015

Saat Imam ke-12 Syi’ah dibunuh oleh seorang “banci”, apakah akan ada imam yang baru lagi bagi orang-orang Syi’ah?

Salah seorang ulama besar Syi’ah bernama ‘Ali al-Yazdi al-Hairi mengabarkan :
فإذا تمت السبعون السنة أتى الحجة الموت فتقتله امرأة من بني تميم اسمها سعيدة ولها لحية كلحية الرجل
“Apabila telah berlalu masa 70 tahun, maka kematian akan datang kepada al-Hujjah (imam Mahdi-nya Syi’ah). Dia akan dibunuh oleh seorang wanita dari Bani Tamim yang bernama Sa’idah. Wanita ini memiliki jangut sebagaimana jangutnya laki-laki.”
(Ilzamun-Nashib fi Itsbatil-Hujjah al-Ghaib 2/167)

Kitab di atas bisa dibaca di perpustakaan online-nya Syi’ah di http://www.narjes-library.com/2012/02/blog-post_3216.html. Klik pada juz ke-2 dan lihat pada halaman 167.
Atau bisa juga dibaca di http://alhawzaonline.com/almaktaba-almakroaa/book/238-aqa'ed/0105-alzam-naceb-fi-athbat/02/05.htm#01, dan lihat pada halaman 146.

Ya, berita tentang akan terbunuhnya imam terakhir Syi’ah ini memang menjadi berita yang akan membuat orang-orang Syi’ah sedih, sekaligus bingung, galau dan juga kelimpungan.

Sedih sebab seorang imam yang ditunggu-tunggu kedatangannya selama ratusan tahun oleh orang-orang Syi’ah, dan mereka yakini sebagai orang yang pemberani, cerdas, orang yang mengetahui hal-hal yang ghaib, pemimpin besar umat Syi’ah, penakluk dan pembantai orang-orang Arab, orang yang lebih utama dari para Nabi, dan segudang keutamaan-keutamaan khayalan lainnya, ternyata hidupnya malah berakhir dengan tragis, yaitu mati di tangan seorang wanita berjangut!!!!
Apakah wanita ini seorang transgender-kah atau banci-kah???
Benar-benar tragis…..

Tentang hal ini, mungkin akan ada seorang Syi’ah awam yang mengatakan : “Riwayat itu tidak jelas ke-shahih-annya.”
Silahkan saja jika ada orang-orang Syi’ah recehan yang mau bilang begitu, tapi yang jelas riwayat ini telah diklarifikasi dan dinukilkan oleh salah seorang ulama besar Syi’ah di masa sekarang tanpa dikritik sedikitpun, yang menunjukan bahwa dia tidak mempermasalahkannya.
Ulama besar Syi’ah itu bernama Muhammad Shadiq ar-Ruhani, dan tidak tanggung-tanggung, orang ini adalah seorang ulama besar bergelar ayatusy-syi’ah al-uzhma, yang berarti dia ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi di kalangan ulama-ulama Syi’ah.
Dia pernah ditanya di website pribadinya:
العديد من المؤمنين يتساءلون عن الطريقة التي سيموت بها الإمام المهدي ، وإذا كان (عليه السلام) سيستشهد فهذا يعني أنّ الغاية من كلّ مسيرة الأئمّة (عليهم السلام)ومن غَيبة الإمام الطويلة ـ وهي تحقيق الكمال للبشريّة وتوجّههم للدين ـ لن تتحقّق ، فما هو قولكم في ذلك؟
“Beberapa orang2 mu’min menanyakan tentang bagaimana caranya imam Mahdi mati.........
Bagaimana menurut pendapat anda?"

Lalu, dia menjawab :
نقلَ صاحب كتاب إلزام الناصب: أنّه إذا تمّت السبعون سنة، أتى الحجّةَ الموت، فتقتله امرأة من بني تميم اسمها سعيدة، ولها لحية كلحية الرجال
“Penulis kitab Ilzamun-Nashib telah menukilkan bahwa : “Apabila telah sempurna 70 tahun, maka kematian akan datang kepada al-Hujjah (imam Mahdi-nya Syi’ah). Dia akan dibunuh oleh seorang wanita dari Bani Tamim yang bernama Sa’idah. Wanita ini memiliki jangut sebagaimana jangutnya laki-laki.”
(Source : http://ar.rohani.ir/istefta-982.htm)

See??

Kemudian, orang-orang Syi’ah (khususnya ulamanya) akan merasa bingung, galau sekaligus kelimpungan sebab jika imam Mahdi Syi’ah itu mati……….jika imam terakhir dari rangkaian 12 imam Syi’ah itu mati, lalu siapa yang akan menjadi “imam” berikutnya bagi orang-orang Syi’ah?
Apakah akan ada imam khayalan ke-13, ke-14 dan seterusnya yang nantinya mendadak akan dikarang lagi oleh ulama-ulama Syi’ah?
Jika ya, maka itu berarti jumlah imam itu akan menjadi 13, 14, atau lebih, tapi tentu saja ini malah akan menghancurkan ‘Aqidah pokok orang Syi’ah bahwa imam itu hanyalah 12 orang.

Ataukah imamah itu berhenti di angka 12, dan selanjutnya posisi imam itu akan digantikan oleh marja’-marja’ Syi’ah yang tentu saja ini malah akan lebih menghancurkan lagi pokok ‘Aqidah Syi’ah tentang wajibnya kehadiran seorang imam bagi mereka, sebab jika tidak ada imam maka bumi ini akan binasa menurut mereka.
Ulama2 Syi’ah jauh2 hari sudah mengarang tentang keyakinan pokok mereka:
ما تبقى الأرض يوماً واحداً بغير إمام منا تفزع إليه الأمة
“Bumi tidak akan selamat walau satu haripun tanpa adanya seorang imam dari kami yang menolong umat.”
(Biharul-Anwar 23/42)

Bagaimana ini?
Ini benar-benar menjadi masalah besar dan rumit yang membuat pusing dan galau ulama-ulama Syi’ah.
Tapi…….bukan Syi’ah namanya kalau tidak bisa membuat karangan baru yang ajaib yang hanya bisa diterima oleh orang-orang yang paling bodoh diantara manusia.

So, sebagian ulama Syi’ah membuat karangan bahwa setelah imam Mahdi mereka mati, maka akan ada 11 atau 12 Mahdi yang lain yang akan menuntun umat.
إن منا بعد القائم اثني عشر مهدياً من ولد الحسين
“Sesungguhnya setelah Al-Qaim (Mahdi Syi’ah), akan ada lagi 12 Mahdi dari kami dari kalangan anak-anak Al-Husain.”
(Biharul-Anwar 53/148)

Dalam karangan lainnya disebutkan :
إن منا بعد القائم أحد عشر مهديا من ولد الحسين
“Sesungguhnya setelah Al-Qaim (Mahdi Syi’ah), akan ada lagi 11 Mahdi dari kami dari kalangan anak-anak Al-Husain.”
(Al-Ghaibah hal.478)

Ah, ini benar-benar karangan yang sangat tidak seru dan sangat tidak bermutu sekali. Apakah Mahdi-Mahdi ini juga adalah imam-imam yang memiliki kedudukan yang sama dengan 12 imam sebelumnya atau bagaimana??
Kemudian, jika saja ada orang yang bertanya lagi : “Lalu, setelah 11 atau 12 Mahdi lain yang ini mati, apakah akan ada lagi Mahdi-Mahdi yang lain ?”
Maka, karangan apa lagi yang akan mereka buat?
Apakah akan ada lagi 12 Mahdi yang lain, kemudian, 12 Mahdi yang lainnya lagi, lagi dan lagi….??
Begitu seterusnya…??
Benar-benar konyol.

Sebagian ulama yang lain, tidak mau kalah konyolnya dalam mengarang masalah ini. Mereka mengarang bahwa setelah Mahdi Syi’ah mati, maka kedudukannya akan digantikan oleh Al-Husain yang akan hidup kembali setelah wafat selama kurang lebih 1300 tahun lamanya.

‘Ali al-Yazdi al-Hairi mengabarkan kelanjutan peristiwa setelah matinya Mahdi Syi’ah :
فإذا تمت السبعون السنة أتى الحجة الموت فتقتله امرأة من بني تميم اسمها سعيدة ولها لحية كلحية الرجل بجاون صخر من فوق سطح وهو متجاوز في الطريق فإذا مات تولى تجهيزه الحسين
“Apabila telah berlalu masa 70 tahun, maka kematian akan datang kepada al-Hujjah (imam Mahdi-nya Syi’ah). Dia akan dibunuh oleh seorang wanita dari Bani Tamim yang bernama Sa’idah. Wanita ini memiliki jangut sebagaimana jangutnya laki-laki..............
Apabila Mahdi telah mati, maka dengan segera Al-Husain akan menggantikannya.”
(Ilzamun-Nashib fi Itsbatil-Hujjah al-Ghaib 2/167)

Celakanya, karangan yang inipun tidak kalah konyolnya dengan yang pertama…
Al-Husain bin ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu yang telah wafat selama kurang lebih 1300 tahun, nanti akan hidup lagi untuk menggantikan imam Mahdi Syi’ah??
Lalu, jika Al-Husain bin ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu wafat lagi, siapa yang menggantikan beliau untuk menjadi imam??
Apakah ayah beliau, ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu??
Atau mungkin Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang juga akan hidup kembali??

Ah, seperti inilah sesatnya dan konyolnya ajaran Syi’ah….dan sebagaimana saya katakan sebelumnya bahwa ajaran Syi’ah itu tidaklah akan diambil dan diterima kecuali oleh orang-orang yang paling bodoh diantara manusia.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar